
Kerokan, siapa yang nggak tahu? Pasti hampir setiap orang di Indonesia pernah melakukannya. Apalagi kalau tubuh lagi capek banget, kerokan sering jadi solusi cepat untuk mengatasi rasa nggak enak di badan. Tapi, sebenarnya, manfaat kerokan itu beneran ada atau cuma mitos belaka sih? Saya sendiri dulu sering banget kerokan, terutama kalau abis kehujanan atau badan terasa pegal-pegal, dan rasanya, setelah kerokan tuh tubuh kayak lebih ringan, lebih enak deh. Tapi, semakin sering saya mendengar orang ngomong soal “kerokan bisa bikin badan jadi lebih baik,” saya mulai penasaran juga. Apa sih sebenarnya yang terjadi di balik tradisi ini? Yuk, mari kita bahas bareng-bareng.
Sejarah dan Kebiasaan Kerokan
Sebelum membahas lebih jauh soal manfaat kerokan, mari kita lihat dulu apa itu kerokan. Kerokan adalah salah satu tradisi pengobatan alternatif yang cukup populer di Indonesia. Prosesnya dilakukan dengan cara menggosokkan koin, sendok, atau benda lainnya yang halus di permukaan kulit tubuh, terutama di bagian punggung, leher, atau dada. Biasanya, sebelum kerokan, orang-orang akan mengoleskan minyak atau balsem supaya prosesnya lebih lancar dan nggak sakit.
Nah, tradisi kerokan ini sebenarnya udah ada sejak lama, bahkan sudah ada dalam budaya Tiongkok dan beberapa negara Asia lainnya. Meskipun demikian, kerokan masih jadi salah satu metode yang dipercaya bisa membuat tubuh lebih segar, meski kadang kontroversial karena belum ada bukti medis yang benar-benar kuat soal manfaatnya.
Mitos atau Fakta? Apa yang Sebenarnya Terjadi Saat Kerokan?
Untuk menjawab pertanyaan apakah manfaat kerokan itu beneran bermanfaat atau cuma mitos, saya perlu menggali lebih dalam nih. Sebagian orang mengklaim bahwa kerokan bisa menghilangkan “angin” yang ada dalam tubuh, meningkatkan peredaran darah, dan membantu mengurangi rasa nyeri. Apakah itu benar? Mari kita kupas.
1. Manfaat Kerokan Meningkatkan Sirkulasi Darah
Salah satu alasan mengapa banyak orang merasa tubuhnya lebih segar setelah kerokan adalah karena gerakan gosokan pada kulit akan meningkatkan aliran darah ke area yang digosok. Ini tentu bisa membantu tubuh merasa lebih rileks, meskipun peningkatan aliran darahnya hanya terjadi di permukaan kulit, bukan dalam tubuh secara keseluruhan. Ada beberapa studi yang menunjukkan bahwa kerokan dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah lokal, namun itu belum bisa dijadikan bukti kuat bahwa manfaat kerokan bisa memberikan dampak besar bagi kesehatan tubuh secara menyeluruh.
2. Manfaat Kerokan Mengurangi Otot Kaku atau Nyeri
Beberapa orang merasa lebih enak setelah kerokan karena rasa nyeri atau kaku pada otot mereka bisa berkurang. Proses kerokan bisa jadi memberikan efek pemijatan ringan pada otot yang kaku, sehingga bisa sedikit meredakan ketegangan otot. Tapi, hal ini lebih cenderung pada efek relaksasi sementara dan nggak bisa menggantikan perawatan medis untuk masalah otot yang serius. Intinya, kerokan memang bisa membantu meredakan nyeri ringan atau ketegangan otot, tapi bukan solusi untuk masalah kesehatan yang lebih besar. Jadi, manfaat kerokan hanya terasa saat kamu mengalami nyeri atau ketegangan otot yang ringan saja.
3. Membuang Angin dalam Tubuh
Nah, inilah bagian yang sering jadi kontroversial. Banyak orang percaya bahwa kerokan bisa mengeluarkan “angin” yang ada dalam tubuh. Tapi sebenarnya, “angin” yang dimaksud ini nggak ada dalam konteks medis. Ini lebih kepada penjelasan tradisional yang menyebutkan bahwa kerokan bisa mengeluarkan racun atau udara yang “terperangkap” dalam tubuh. Secara ilmiah, nggak ada bukti bahwa tubuh manusia bisa terperangkap angin. Jadi, klaim ini lebih kepada mitos yang berkembang seiring tradisi. Meskipun begitu, banyak orang yang merasa bahwa manfaat kerokan bisa meringankan perasaan tidak nyaman setelah hujan atau cuaca dingin.
4. Efek Psikologis: Merasa Lebih Baik Setelah Kerokan
Selain efek fisik, ada juga efek psikologis yang tak kalah penting. Saat kita merasa tubuh lebih ringan dan sehat setelah kerokan, itu bisa jadi karena efek placebo atau memang perasaan subjektif kita yang merasa lebih baik. Jadi, meskipun belum ada bukti medis yang jelas soal manfaat kerokan, kita nggak bisa menampik bahwa perasaan lebih baik itu sangat nyata bagi sebagian orang. Ini adalah fenomena yang sangat umum dalam banyak jenis pengobatan alternatif.
Manfaat Kerokan dalam Perspektif Medis
Menurut banyak dokter, kerokan sebenarnya nggak bisa dijadikan pengobatan utama untuk masalah kesehatan, terutama masalah yang lebih serius seperti flu, demam, atau infeksi. Kerokan hanya bisa memberikan rasa lega sementara, dan itu pun lebih karena efek relaksasi atau psikologis. Jadi, jika kamu merasa enakan setelah kerokan, itu bukan berarti ada perubahan besar dalam tubuh kamu.
Namun, jika kamu sering merasakan nyeri atau kaku yang berulang, lebih baik konsultasikan ke dokter. Manfaat kerokan bisa menjadi tambahan atau pelengkap untuk meringankan gejala, tapi bukan solusi untuk masalah kesehatan yang lebih besar.
Apa Kata Para Ahli?
Menurut beberapa ahli fisioterapi, kerokan memang dapat memberikan efek yang menenangkan, terutama jika kamu mengalami ketegangan otot ringan. Namun, mereka juga mengingatkan bahwa kerokan harus dilakukan dengan hati-hati dan nggak boleh berlebihan. Terlalu keras menggosok kulit bisa menyebabkan iritasi atau memar, apalagi kalau dilakukan di area yang sensitif. Jadi, penting untuk mengetahui batasan dan cara yang benar dalam melakukan kerokan agar kamu bisa mendapatkan manfaat kerokan dengan aman.
Mengapa Kerokan Masih Populer?
Meskipun banyak mitos yang mengelilinginya, kerokan tetap menjadi tradisi yang sangat populer, bahkan di kalangan orang-orang yang sudah tahu kalau manfaatnya mungkin lebih bersifat psikologis. Sebagian besar orang merasa bahwa kerokan adalah cara cepat dan mudah untuk meredakan gejala-gejala ringan seperti pegal-pegal atau lelah, tanpa harus pergi ke dokter atau mengeluarkan biaya tambahan.
Kerokan juga sering kali dilakukan setelah aktivitas yang melelahkan atau setelah cuaca yang kurang bersahabat, seperti hujan. Bagi banyak orang, kerokan adalah ritual yang memberikan kenyamanan dan rasa familiar, terutama setelah hari yang panjang dan berat. Meskipun manfaat kerokan ini lebih kepada perasaan, tetap saja banyak orang yang merasakan efek positif dari praktik ini.
Kesimpulan
Jadi, apakah manfaat kerokan itu mitos atau fakta? Jawabannya bisa jadi keduanya, tergantung dari sudut pandang mana kamu melihatnya. Dari sisi medis, kerokan memang memberikan manfaat ringan dalam meningkatkan sirkulasi darah dan meredakan ketegangan otot. Namun, klaim tentang “membuang angin” atau menghilangkan racun dalam tubuh adalah mitos belaka.
Intinya, kalau kamu merasa lebih baik setelah kerokan, itu nggak salah, selama kamu melakukannya dengan hati-hati. Tapi, jangan berharap kerokan bisa menggantikan perawatan medis yang lebih tepat jika kamu mengalami masalah kesehatan yang lebih serius. Jadi, nikmatilah kerokan sebagai bagian dari tradisi, tapi tetap pastikan tubuh kamu mendapatkan perhatian medis yang tepat jika diperlukan.
Sampai ketemu di artikel selanjutnya! Jangan lupa untuk tetap sehat dan bijak dalam merawat tubuh, ya!